Did You Know? Banging your head against a wall uses 150 calories an hour.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Ketika menanamkan modal di perusahaan emiten, pemegang saham mempunyai harapan akan mendapatkan keuntungan dari modal yang ditanamkannya itu. Dalam hal ini ada dua jenis dividen yang bisa diperoleh pemegang saham, yaitu dividen kas dan non kas. Dividen kas (cash dividend) adalah dividen yang dibayar oleh emiten kepada pemegang saham dalam bentuk uang tunai. Dividen non kas adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk saham dengan proporsi tertentu. Contoh dividen non kas adalah dividen saham (stock dividend) dan dividen aktiva.

Dividen kas merupakan masalah yang sering kali menjadi topik pembicaraan yang hangat di antara para pemegang saham dan juga pihak manajemen perusahaan emiten, bahkan cenderung terjadi kontroversi antara pemegang saham dan perusahaan emiten. Kontroversi yang ada adalah antara pendapat bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan, yang diajukan oleh Miller dan Modigliani (MM) yang sering disebut teori irrelevansi dividen, sementara argumen lain menyatakan bahwa dividen yang tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan yang sering disebut teori relevansi dividen, dan argumen terakhir yang menyatakan bahwa dividen yang rendah yang akan meningkatkan nilai perusahaan (Hanafi, 2004).

Miller dan Modigliani (1961) mengajukan argumen bahwa kebijakan dividen tidak relevan (Sutrisno, 2003). Miller dan Modigliani berpendapat bahwa pada dasarnya pada kondisi keputusan investasi yang given pembayaran dividen tidak relevan untuk diperhitungkan, karena tidak akan meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Menurut MM kenaikan nilai perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan atau earning power dari aset perusahaan. Oleh karena itu nilai perusahaan ditentukan oleh keputusan investasi. Sementara keputusan apakah laba yang diperoleh akan dibagi dalam bentuk cash dividen atau laba ditahan tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Pendapat MM ini ditekankan bahwa pengaruh pembayaran dividen terhadap kemakmuran pemegang saham akan diimbangi dengan jumlah yang sama dengan sumber dana yang lain, artinya bila perusahaan membayar dividen maka perusahaan harus mengganti dengan mengeluarkan saham baru sebagai pengganti sejumlah pembayaran dividen tersebut. Dengan demikian adanya kenaikan pembayaran dividen akan diimbangi dengan penurunan harga saham sebagai akibat penjualan saham baru (Sutrisno, 2003).

Pendapat kedua yang sering menjadi kontroversi dalam kebijakan dividen adalah teori relevansi dividen yang dikemukakan oleh Myron J. Gordon dan John Litner (Sundjaja dan Barlian, 2002). Dasar pemikirannya adalah bahwa investor umumnya menghindari risiko, dan dividen yang diterima sekarang mempunyai risiko yang lebih kecil daripada dividen yang diterima dimasa yang akan datang. Pembayaran dividen sekarang dipercaya dapat mengurangi ketidakpastian investor. Sebaliknya jika dividen dikurangi atau tidak dibayarkan, tingkat ketidakpastian investor akan meningkat dan menyebabkan peningkatan pengembalian yang diinginkan serta mengurangi nilai saham. Dalam praktek, tindakan manajer keuangan dan pemegang saham cenderung menunjang kepercayaan bahwa kebijakan dividen mempengaruhi nilai saham, karenanya sesuai dengan teori relevansi dividen, maka setiap perusahaan harus mengembangkan kebijakan dividen untuk memenuhi sasaran dari pemilik dan memaksimalisasi kekayaan yang dicerminkan dengan harga saham perusahaan (Sundjaja dan Barlian, 2002).

Argumen terakhir tentang kebijakan dividen adalah yang mengatakan bahwa dividen yang rendah yang akan meningkatkan nilai perusahaan (Hanafi, 2004). Variabel pajak dan flotation cost mendasari argumen tersebut. Di negara tertentu, seperti di Amerika Serikat, pajak untuk capital gain lebih rendah dibandingkan dengan pajak untuk dividen (28% versus 31%). Di samping itu, pajak atas capital gain akan efektif jika capital gain tersebut direalisir (yang berarti saham tersebut dijual). Dengan kata lain pajak efektif atas capital gain dapat ditunda, sedangkan pajak dividen akan dibayarkan pada saat dividen diterima. Berdasarkan argumen tersebut, dividen seharusnya dibayar rendah, karena akan menghemat pajak (Hanafi, 2004). Berkaitan dengan argumen di atas, maka perusahaan disarankan untuk memberikan dividen yang rendah kepada pemegang saham.

Ditinjau dari kepentingan perusahaan emiten, pendapat yang pertama dan yang ketiga, yaitu bahwa kebijakan dividen tidak relevan dengan nilai perusahaan dan bahwa dividen yang rendah yang akan meningkatkan nilai perusahaan yang lebih disukai. Hal ini dikarenakan perusahaan tidak perlu mempersiapkan pengeluaran yang tinggi untuk pembayaran dividen, sehingga dividen yang seharusnya dibagikan dapat digunakan untuk modal perusahaan.

Di lain pihak ditinjau dari kepentingan pemegang saham, pendapat kedua yang lebih disukai, yaitu dividen dibagikan sekarang, khususnya bagi pemegang saham yang membeli saham untuk kepentingan jangka menengah. Kepentingan jangka menengah yang dimaksud adalah bahwa pemegang saham ingin menikmati hasil dari saham. Di lain pihak bagi pemegang saham yang membeli saham untuk kepentingan jangka panjang, relatif lebih menginginkan pengembangan modal perusahaan, sehingga tidak terlalu menuntut untuk dibagikan dividen.

Ketika memutuskan untuk melakukan pembagian dividen kas, perusahaan emiten harus mempertimbangkan banyak faktor, antara lain ROI, cash ratio, current ratio, debt to total asset, earning per share (EPS) dan cash dividend pay out ratio.

Keterangan: Bagi yang berminat untuk memiliki versi lengkap judul diatas dalam format Msword hubungi ke nomor:

Hp/Wa. 0812 2701 6999 atau 0817 273 509. Skripsi Rp300rb, Tesis Rp500rb. Layanan ini bersifat sebagai referensi dan bahan pembelajaran. Kami tidak mendukung plagiatisme. Jika belum jelas, jangan ragu telepon kami :)

Bagi pemegang saham semakin besar ROI menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik, sehingga wajar jika pemegang saham mengharapkan pembagian dividen kas jika ROI meningkat. Demikian juga apabila cash ratio, current ratio dan earning per share (EPS) meningkat, maka pemegang saham mempunyai harapan bahwa perusahaan akan mempunyai kemampuan untuk membagi dividen kas. Sebalikya jika debt to total asset perusahaan emiten meningkat, maka pemegang saham tidak mengharapkan perusahaan membagikan dividen kas. Dilihat dari segi dividend pay out ratio, pemegang saham akan melihatnya sebagai signal mengenai kemungkinan besarnya dividen kas yang akan dibagikan dimasa yang akan datang.

Di lain pihak bagi perusahaan emiten, pertimbangan yang digunakan untuk memutuskan pembagian dividen kas tidak semudah itu. Perusahaan emiten akan mempunyai banyak pertimbangan yang kadang kala bertentangan dengan harapan dari pemegang saham. Ketika terjadi pertentangan seperti ini, segala teori yang berkaitan dengan pembagian dividen kas seakan-akan menjadi tidak berguna, karena keputusan akhir untuk membagi dividen kas berada sepenuhnya di tangan manajemen perusahaan emiten, khususnya RUPS.

Cash dividen dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain Return on Investment/ROI) (Partington, 1989; Edi Susanto, 2002), Cash Ratio (Partington, 1989; Surasmi, 1998), Current Ratio (Partington, 1989; Edi Susanto, 2002), Debt to Total Asset/DTA (Partington, 1989), Earning per Share/EPS (Partington, 1989; Surasmi, 1998), dan Cash Dividen Pay Out Ratio/CDPR.

Terkait dengan pembagian cash dividend kepada para pemegang saham, terkadang faktor ROI, cash ratio, current ratio, debt to total asset, earning per share, dan cash dividend pay out ratio tidak dipertimbangkan dalam pembagian cash dividend. Dengan kata lain pembagian cash dividend tergantung sepenuhnya kepada kebijakan RUPS.

Berdasarkan uraian di atas, maka ingin diteliti pengaruh variabel-variabel: (1) return on investment, (2) cash ratio, (3) current ratio, (4) debt to total asset, (5) earning per share (EPS) dan (6) cash dividend pay out ratio terhadap dividen kas.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh ROI, Cash Ratio, Current Ratio, DTA, EPS dan cash dividend pay out ratio terhadap pendapatan dividen kas?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ROI, Cash Ratio, Current Ratio, DTA, EPS, dan cash dividend pay out ratio terhadap pendapatan dividen kas.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi penulis

Hasil penelitian dapat digunakan untuk memperdalam ilmu pengetahuan mengenai praktek pasar modal khususnya yang berkaitan dengan hal-hal yang mempengaruhi cash dividend perusahaan.

2. Bagi perusahaan

Dapat digunakan sebagai masukan dalam penentuan pilihan investasi yang akan dilakukan perusahaan.

3. Bagi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Hasil penelitian dapat digunakan untuk memperkaya kajian ilmiah dalam praktek pasar modal.

1.5. Sistematika Pembahasan

Bab I Pendahuluan

Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan.

Bab II Kajian Pustaka

Dalam bab ini diuraikan mengenai teori yang relevan dengan penelitian ini. Selain itu dimuat pula review atas penelitian terdahulu dan pengembangan hipotesis penelitian.

Bab III Metodologi Penelitian

Pada bab ini akan dijelaskan tentang cara memperoleh data, sampel, variabel, analisis dan pengolahan data, serta pengujian hipotesis pada praktek pembagian cash dividend.

Bab IV Analisis Data

Bab ini akan membahas mengenai analisis data yang telah diperoleh dan dikumpulkan, uji regresi linear berganda yang dilakukan untuk menganalisis pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, disertai dengan hasil dan pembahasannya.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab ini memuat hasil analisis data yang diberikan dalam bentuk kesimpulan. Bab ini juga mengemukakan tentang keterbatasan penelitian, serta saran untuk penelitian yang akan datang.

    Baca selengkapnya »

===================================================
Ingin memiliki Skripsi/Tesis versi lengkapnya? Hubungi Kami.
===================================================

Judul terkait:

Keyword:

dividen kas (56), faktor-faktor yang mempengaruhi pasar modal (34), deviden kas (26), makalah kebijakan deviden (17), faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen (16), Teori dividen (15), cash deviden (13), faktor yang mempengaruhi deviden (12), FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI pasar modal (11), pengertian earning power (11)

Layanan Referensi & Konsultan Skripsi Tesis & Disertasi   No.HP/WA.0812 2701 6999  / 0817 273 509