ANALISIS HUBUNGAN KOMPENSASI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN DPU KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA
Jul 5th, 2008 by admin4
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu aspek yang dapat membentuk kepuasan kerja karyawan adalah aspek kompensasi. Oleh karena itu seringkali jalan yang ditempuh departemen personalia untuk meningkatkan prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja adalah melalui peningkatan kepuasan di bidang kompensasi. Memberikan kepuasan kerja bagi karyawan adalah kewajiban setiap pemimpin perusahaan, karena kepuasan kerja merupakan faktor yang diyakini dapat mendorong dan mempengaruhi semangat kerja karyawan agar karyawan dapat bekerja dengan baik dan secara langsung akan mempengaruhi prestasi karyawan.
Seorang manajer juga dituntut agar memberikan suasana kerja yang baik dan menyenangkan juga jaminan keselamatan kerja sehingga karyawan akan merasa terpuaskan. Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan hal yang bersifat individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan keinginan dan sistem nilai yang dianutnya. Semakin banyak aspek dalam pekerjaannya yang sesuai dengan keinginan dan sistem nilai yang dianut individu, semakin tinggi tingkat kepuasan yang didapat.
Demikian pula sebaliknya, semakin banyak aspek dalam pekerjaannya yang tidak sesuai dengan keinginan dan sistem nilai yang dianut individu, semakin rendah tingkat kepuasan yang didapat.[1]Kepuasan kerja menjadi menarik untuk diamati karena manfaat yang bisa didapat, baik untuk individu maupun untuk kepentingan perusahaan. Bagi individu penting diteliti tentang sebab dan sumber kepuasan kerja, serta usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepuasan kerja individu. Sedangkan bagi perusahaan, penelitian dilakukan untuk kepentingan ekonomis, yaitu pengurangan biaya produksi dan peningkatan produksi yang dihasilkan dengan meningkatkan kepuasan kerja.
Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini nampak dari sikap karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu di lingkungan kerjanya.Secara empirik dapat dikatakan bahwa ada hubungan positif antara kepuasan kerja dengan produktivitas. Kepuasan kerja yang tinggi dapat membuat karyawan bekerja dengan lebih baik yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas. Kepuasan kerja juga penting untuk aktualisasi diri. Karyawan yang tidak mendapatkan kepuasan kerja tidak akan mencapai kematangan psikologis. Karyawan yang mendapatkan kepuasan kerja yang baik biasanya mempunyai catatan kehadiran, perputaran kerja dan prestasi kerja yang baik dibandingkan dengan karyawan yang tidak mendapatkan kepuasan kerja. Oleh karena itu kepuasan kerja memiliki arti yang sangat penting untuk memberikan situasi yang kondusif di lingkungan perusahaan.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Cara yang paling banyak diterapkan untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan adalah dengan memberikan upah dan gaji yang cukup dan layak dengan memperhatikan aspek kemanusiaan dan keadilan. Selain itu juga perlu memberikan kesempatan karyawan untuk maju sehingga dengan demikian karyawan akan mendapatkan kepuasan tersendiri dalam bekerja. Semangat kerja timbul jika karyawan mempunyai keinginan untuk maju dan berkembang.Dinas Pekerjaan Umum (DPU) adalah bagian dari lembaga pemerintah yang mempunyai bidang tugas untuk melakukan pembangunan sarana dan prasarana umum, seperti jalan, jembatan, dan sebagainya.
Dalam melakukan pekerjaannya karyawan DPU dituntut untuk melaksanakan pekerjaannya tepat waktu, karena hasil kerja mereka berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. Dengan demikian diharapkan kegiatan operasional karyawan berjalan dengan lancar dan tepat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.Untuk itu dibutuhkan karyawan yang dapat memiliki semangat kerja yang tinggi. Hal ini dapat terwujud apabila karyawan memiliki kepuasan kerja karyawan yang tinggi, sehingga berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.Sehubungan hal tersebut diatas, maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian lebih jauh dan menuliskannya dalam skripsi berjudul Analisis Hubungan Kompensasi Dengan Kepuasan Kerja Pada Karyawan DPU Kabupaten Bantul Yogyakarta.
Keterangan: Bagi yang berminat untuk memiliki versi lengkap judul diatas dalam format Msword hubungi ke nomor: Hp/Wa. 0812 2701 6999 atau 0817 273 509. Skripsi Rp300rb, Tesis Rp500rb. Layanan ini bersifat sebagai referensi dan bahan pembelajaran. Kami tidak mendukung plagiatisme. Jika belum jelas, jangan ragu telepon kami :) |
B. Pokok Masalah
Pokok masalah dalam penelitian ini adalah hubungan kompensasi dengan kepuasan kerja pada karyawan DPU Kabupaten Bantul Yogyakarta.
C. Batasan Masalah
Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik, diberikan batasan masalah sebagai berikut :
-
Penelitian hanya dilakukan pada karyawan bagian keuangan DPU Kabupaten Bantul Yogyakarta dengan jumlah responden 30 orang.
-
Pengambilan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner, yang terdiri dari 20 pertanyaan yang dibagi menjadi dua bagian, yaitu 10 pertanyaan tentang kompensasi karyawan (variabel X) dan 10 pertanyaan tentang kepuasan kerja karyawan (variabel Y).
- Jawaban kuesioner disusun berdasarkan skala likert dengan bobot 4 untuk jawaban a, 3 untuk jawaban b, 2 untuk jawaban c, dan 1 untuk jawaban d.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :Bagaimanakah hubungan kompensasi dengan kepuasan kerja pada karyawan DPU Kabupaten Bantul Yogyakarta?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai, yaitu untuk mengetahui hubungan kepuasan kerja dengan kompensasi padakaryawan DPU Kabupaten Bantul Yogyakarta.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi DPU Kabupaten Bantul; hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan untuk mengetahui hubungan kepuasan kerja dengan kompensasi pada karyawan DPU Kabupaten Bantul Yogyakarta.
b. Bagi peneliti; hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam menerapkan teori-teori yang didapat di bangku kuliah.
[1] T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE, UGM, 1998, hlm. 135.
- Baca selengkapnya »
===================================================
Ingin memiliki Skripsi/Tesis versi lengkapnya? Hubungi Kami.
===================================================