ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DALAM KEPEMIMPINAN KEPALA BIRO UMUM TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI BIRO UMUM PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA
Jul 4th, 2008 by admin3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pelaksanaan tugas dan pekerjaan merupakan suatu kewajiban bagi para anggota di dalam suatu organisasi, baik dalam organisasi pemerintahan maupun organisasi non pemerintahan. Dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan tersebut terdapat suatu tujuan yang sama yakni mengharapkan suatu hasil yang baik serta memuaskan sesuai dengan apa yang telah ditentukan sebelumnya. Untuk mendapatkan suatu hasil kerja yang baik dan sesuai dengan tujuan organisasi maka setiap organisasi mempunyai suatu aturan yang dituangkan dalam bentuk kebijakan. Kebijakan ini di buat dengan maksud agar setiap komponen organisasi melaksanakan tugas sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Di dalam upaya mencapai tujuan organisasi perlu adanya suatu semangat kerja. Semangat kerja itu sendiri dapat timbul dan tumbuh secara sendirinya dari dalam diri anggota organisasi dan dapat pula disebabkan karena adanya motivasi dari pimpinan organisasi dalam arti pimpinan memberi motif atau dorongan kepada anggota organisasi.
Pemberian motif merupakan proses dari motivasi. Motivasi itu sendiri merupakan proses pemberian motif (penggerak) kepada para anggotanya sedemikian rupa, sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas.
Khusus untuk anggota organisasi kenegaraan/pemerintahan, seharusnya melaksanakan pekerjaannya dengan baik dalam rangka memberikan yang terbaik kepada masyarakat, dan bukan sebaliknya. Dalam kehidupan sehari-hari banyak gejala-gejala yang menyiratkan rendahnya semangat kerja seorang pegawai organisasi pemerintahan, antara lain :
- Banyak terlihat anggota organisasi yang menganggur daripada menyelesaikan pekerjaannya.
- Pada saat jam kerja berlangsung, terdapat anggota organisasi yang tidak bekerja dan bahkan melakukan kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaannya.
- Masih adanya anggota organisasi yang terlambat datang ke tempat kerja atau meninggalkan kantor sebelum waktunya.
Dalam organisasi pemerintahan pemberian motivasi yang dilakukan oleh Kepala Kantor sangat penting dalam upaya meningkatkan semangat kerja anggota organisasi. Rendahnya motivasi kerja yang diberikan Kepala Kantor terhadap pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) akan mempengaruhi kinerja anggota organiasi dalam memberikan pelayanan yang profesional kepada masyarakat dan juga etos kerja anggota organisasi. Sebagaimana diketahui, manfaat pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) sangat besar bagi upaya menciptakan tujuan organisasi dalam mencapai kesuksesan, yaitu :
- Menambah wawasan untuk mencapai visi yang telah ditetapkan.
- Mengembangkan kemampuan agar lebih profesional.
- Menanamkan sense of belonging, agar loyal dan punya dedikasi.
- Menumbuhkan semangat kerja.
- Meningkatkan komitmen agar mempunyai etos kerja yang tinggi.
Semangat kerja sedikit banyaknya dipengaruhi oleh perilaku pimpinannya. Perilaku pimpinan yang baik, yaitu :
- Seorang pimpinan harus selalu berpikir positif, selalu antusias, mampu memahami dan menghargai bawahan, tetap tenang saat dalam situasi sulit atau menegangkan, tetap optimis, tidak mengumpat terhadap bawahan, menjelaskan kesalahannya pada waktu dan tempat yang tepat.
- Tidak menunda jawaban atau memberi jawaban yang mengambang.
- Memberi perintah dengan gaya minta tolong.
- Memberi hadiah atau penghargaan kepada anggota organisasi yang berprestasi.
Hal tersebut sangat mempengaruhi semangat kerja pegawai dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengadakan penelitian dan menuliskan hasilnya dalam skripsi dengan judul : “Analisis Pengaruh Motivasi dalam Kepemimpinan Kepala Biro Umum Terhadap Semangat Kerja Pegawai Biro Umum Pemerintah Kota Yogyakarta”.
B. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini masalah yang akan diteliti sebagai berikut :
- Bagaimanakah motivasi yang diberikan Kepala Biro Umum Pemerintah Kota Yogyakarta dalam meningkatkan semangat kerja pegawai?
- Seberapa besar pengaruh motivasi Kepala Biro Umum terhadap semangat kerja pegawai di Biro Umum Pemerintah Kota Yogyakarta?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui motivasi yang diberikan Kepala Biro Umum Pemerintah Kota Yogyakarta dalam meningkatkan semangat kerja pegawai.
b. Untuk mengetahui besar pengaruh motivasi Kepala Biro Umum terhadap semangat kerja pegawai di Biro Umum Pemerintah Kota Yogyakarta.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
- Dapat digunakan sebagai bahan masukan atau pertimbangan bagi Kepala Kantor di Biro Umum Pemerintah Kota Yogyakarta.
- Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar kesarjanaan dalam Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada Universitas Kartika Bangsa Yogyakarta.
D. Definisi Konsep
- Motivasi kerja oleh Kepala Biro adalah dorongan kerja yang dilakukan oleh Kepala Biro dalam memberi gairah dan semangat kerja kepada bawahannya untuk menggairahkan pekerjanya.
- Semangat kerja adalah melakukan pekerjaan yang lebih baik, giat, sehingga dengan pegawai merasa senang dan mampu dalam melaksanakan pekerjaan yang menjadi kewajibannya.
E. Definisi Operasional
1. Motivasi
Indikator motivasi :
c. Upah atau gaji yang layak
Indikator : Pemenuhan kebutuhan materiel
d. Pemberian insentif
Indikator :
1) Pemberian pakaian dinas
2) Pemberian fasilitas
e. Memperhatikan rasa harga diri, yaitu menganggap orang-orang itu penting atau dibutuhkan dan dihormati serta menjauhkan tindakan-tindakan yang dapat merendahkan harga diri pegawai.
Indikator : Pemberian penghargaan berupa pujian atas hsil pekerjaannya.
f. Memenuhi kebutuhan berpartisipasi
Indikator : Pegawai diikutsertakan dalam kegiatan penyusunan rencana program.
g. Menempatkan pegawai pada tempat yang tepat
Indikator : Menempatkan pegawai sesuai dengan bakat dan keahliannya.
h. Memenuhi kebutuhan rohani
Indikator : Pemberian ceramah keagamaan.
i. Menciptakan persaingan yang sehat
Indikator : Memberikan dorongan untuk meningkatkan semangat kerja kepada semua pegawai.
j. Memperhatikan lingkungan tempat kerja
Indikator :
1) Perlengkapan/sarana kerja yang cukup
2) Memperhatikan suasana kerja yang menyenangkan
k. Memberikan kesempatan untuk maju
Indikator : Pemberian kesempatan untuk mengikuti pendidikan kepada pegawai.
2. Semangat Kerja
Semangat kerja adalah kemampuan sekelompok orang untuk bekerja sama
dengan giat dan konsekuen dalam mengejar tujuan bersama.
Adapun prinsip-prinsip semangat kerja pegawai adalah sebagai berikut :
a. Hubungan yang harmonis antara pimpinan dengan bawahan (terutama pimpinan yang langsung berhadapan dengan bawahan sehari-hari).
b. Kepuasan pegawai terhadap tugas dan pekerjaannya.
c. Suasana dan iklim yang harmonis.
d. Rasa kemanfaatan untuk mencapai tujuan.
Keterangan: Bagi yang berminat untuk memiliki versi lengkap judul diatas dalam format Msword hubungi ke nomor: Hp/Wa. 0812 2701 6999 atau 0817 273 509. Skripsi Rp300rb, Tesis Rp500rb. Layanan ini bersifat sebagai referensi dan bahan pembelajaran. Kami tidak mendukung plagiatisme. Jika belum jelas, jangan ragu telepon kami :) |
e. Tingkat kepuasan ekonomi dan materiel.
f. Ketenangan jiwa, jaminan perlindungan dan karier.
Adapun aspek dari semangat kerja adalah sebagai berikut :
a. Kerja sama yaitu suatu tindakan bersama-sama antara seseorang dengan orang lainnya dimana setiap orang bekerja dan menyumbangkan tenaganya secara sukarela dan sadar untuk saling membangun guna mencapai tujuan bersama.
Indikatornya : Keadaan para pegawai untuk bekerja sama dengan teman sekerja.
b. Absensi, yaitu daftar yang dibuat untuk mengecek kehadiran pegawai di tempat kerja.
Indikatornya :
1) Pegawai memperhatikan ketepatan waktu untuk masuk kerja.
2) Kegiatan pegawai di luar tugas dinas pada saat jam kerja berlangsung.
c. Hasil pekerjaan merupakan hasil yang telah dicapai oleh para pegawai yang telah dijalani atau diperbuat.
Indikatornya :
1) Kegiatan pegawai sehari-hari yang dapat diselesaikan.
2) Tugas-tugas pekerjaan kantor dibawa pulang.
3) Tugas dan beban yang diberikan oleh Kepala Kantor terhadap pegawainya.
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif eksploratif. Penelitian ini adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia suatu objek, suatu set, suatu sistem pemikiran ataupun kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan penelitian ini adalah membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sisematis, faktual dan akurat mengenai fakta, sifat serta hubungan antara fenomena yang sedang diselidiki dan digali Dalam rangka menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi dalam Biro Umum Pemerintah Kota Yogyakarta, [1] kemudian data yang telah dikumpulkan itu dikelompokkan, dianalisa dan disimpulkan.
2. Lokasi Penelitian
Di dalam pelaksanaan penelitian, penyusun mengambil lokasi objek penelitian di Biro Umum Pemerintah Kota Yogyakarta. Hal ini sesuai dengan apa yang penyusun teliti, yaitu “Analisis Pengaruh Motivasi dalam Kepemimpinan Kepala Biro Terhadap Semangat Kerja Pegawai Biro Umum Pemerintah Kota Yogyakarta”.
Dari uraian di atas dapat dimunculkan dua variabel, yaitu :
a. Motivasi kerja oleh Kepala Biro.
b. Semangat kerja pegawai.
3. Populasi dan Sampel
Populasi adalah karakteristik sejumlah subjek atau individu yang memiliki sifat yang sama dalam suatu wilayah yang akan diteliti.[2] Populasi dalam penelitian ini adalah semua pegawai di lingkungan Biro Umum Pemerintah Kota Yogyakarta dengan jumlah pegawai 31 orang pegawai (staff) dan 1 orang Kepala Kantor. Dalam penelitian ini digunakan studi populasi sehingga semua populasi dijadikan objek penelitian.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Questioner
Questioner adalah rangkaian pertanyaan mengenai suatu hal yang digunakan untuk memperoleh jawaban-jawaban dari responden.
Agar data yang digunakan mudah untuk dianalisa maka penyusun telah menyediakan alternatif jawaban yaitu : a, b, c dari setiap jawaban diberi nilai atau skor sebagai berikut :
1) Alternatif a dengan skor 3
2) Aternatif b dengan skor 2
3) Alternatif c dengan skor 1
b. Observasi
Observasi adalah pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung serta melakukan pencatatan mengenai masalah motivasi kerja oleh Kepala Biro dalam meningkatkan semangat kerja pegawai di Biro Umum Pemerintah Kota Yogyakarta Yogyakarta.
c. Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk memenuhi tuntutan data sekunder yang meliputi data tentang kedudukan, tugas dan fungsi pegawai, susunan organisasi, serta keadaan pegawai dari lokasi penelitian.
d. Wawancara
Teknik yang digunakan guna melengkapi data-data yang dibutuhkan, hal ini dibutuhkan agar penelitian tidak kehilangan informasi yang dikatakan oleh Irawati Singarimbun bahwa :
“Wawancara adalah suatu bagian yang terpenting dari setiap survei, tanpa wawancara peneliti akan kehilangan setiap informasi yang hanya dapat diperoleh dengan jalan bertanya langsung kepada responden”.[3]
5. Teknik Analisa Data
Dalam menganalisa data yang telah dikumpulkan dari hasil penelitian untuk dipaparkan dalam bentuk laporan penulis menggunakan data :
a. Analisa Kualitatif
Yaitu data yang dikumpulkan hanya bersifat monografi atau bersifat khusus. Nilai-nilai dari suatu variabel kualitatif tidak dapat diutarakan
dalam bentuk angka-angka melainkan dalam bentuk kategori-kategori.
b. Metode Deskriptif
Suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.[4]
Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
[1] Sutrisno Hadi, Metodologi Penelitian, Jilid 2, BPFE UGM, Yogyakarta, 1989, hal. 12.
[2] Sutrisno Hadi, Penentuan Populasi dan Sampel, Fakultas Psikologi UGM,Yogyakarta 1983, hal. 90.
[3] Irawati Singarimbun, Pengantar Metodologi Research, Alumni,Bandung, 1976, hal. 145.
[4] Sutrisno Hadi, Metodologi Penelitian, Op. Cit., hal. 17.
- Baca selengkapnya »
===================================================
Ingin memiliki Skripsi/Tesis versi lengkapnya? Hubungi Kami.
===================================================