BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Usaha-usaha pembangunan yang banyak dilakukan negara sedang berkembang dalam pelaksanaannya banyak mengalami kegagalan dalam memecahkan masalah-masalah pembangunan, misalnya masalah kemiskinan dan kepincangan distribusi pendapatan. Kegagalan-kegagalan tersebut menimbulkan dorongan bagi para ilmuwan, terutama para ekonom, untuk memperoleh pengetahuan mereka mengenai masalah yang mempengaruhi sebagian besar umat manusia di bumi ini. Sejak itu aspek-aspek yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi telah menjadi titik pusat perhatian yang banyak dan sering dibahas para ekonom dan melahirkan cabang ilmu pengetahuan baru yang disebut ekonomi pembangunan. Ada pengertian dari ekonomi pembangunan itu sendiri adalah :
“Suatu cabang ilmu ekonomi yang menganalisis masalah-masalah yang sedang dihadapi negara sedang berkembang dan mencari cara-cara untuk mengatasi masalah itu agar negara-negara tersebut dapat membangun ekonominya lebih cepat lagi”.[1]
Di lain pihak, negara Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan, memberikan arah bagi pembangunan negaranya melalui perencanaan-perencanaan pembangunan yang bersifat menyeluruh, terpadu dan terus menerus sebagaimana tertuang di dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, yang kemudian dijabarkan lagi dalam bentuk Pembangunan Lima Tahun (Pelita). Lebih spesifik lagi untuk masalah perencanaan pembangunana ekonomi, Indonesia memiliki apa yang disebut dengan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) yang memuat perencanaan-perencanaan pembangunan beserta dengan anggaran pemasukan dan pengeluarannya. Di dalam APBN ini tertuang kebijaksanaan-kebijaksanaan perekonomian Indonesia dalam jangka pendek (satu tahun) yang dapat menjadi acuan dalam melaksanakan pembangunan di Indonesia.
Untuk melaksanakan pembangunan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, antara lain faktor sumber daya manusia dan faktor dana yang dimiliki oleh masing-masing daerah. Dalam kaitannya dengan faktor dana ada suatu dana yang sangat penting peranannya dalam pelaksanaan pembangunan, yaitu dana yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Pendapatan Asli Daerah sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan karena dana ini adalah milik pemerintah daerah sendiri sehingga pemerintah daerah mempunyai wewenang penuh untuk mengelola dana tersebut. Di lain pihak pemerintah daerah juga mempunyai tanggung jawab yang sangat besar terhadap pengelolaan keuangan yang berasal dari pendapatan asli daerah, karena dana itu berasal dari masyarakat daerah setempat yang berhak untuk mendapatkan kembali dana tersebut dalam bentuk pembangunan yang dilaksanakan di daerahnya.
Dalam hal ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya Pendapatan Asli Daerah, yaitu Pendapatan Daerah Regional Bruto (PDRB), jumlah penduduk dan inflasi.
Faktor pertama yang mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah adalah Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB ini dapat berasal dari sektor pertanian, pertambangan, industri, listrik, gas, air, konstruksi, perdagangan, transport, bank, dan lain-lain.
Faktor kedua yang mempengaruhi PAD adalah jumlah penduduk. Dalam hal ini penduduk dapat merupakan faktor pendukung dan sekaligus sebagai faktor penghambat di dalam pembangunan. Sebagai faktor pendukung karena jumlah penduduk yang besar menyediakan sumber tenaga kerja yang besar pula untuk melaksanakan pembangunan. Sebagai faktor penghambat apabila jumlah penduduk yang besar itu tidak mempunyai kualitas yang cukup baik untuk ikut melaksanakan program pembangunan, sehingga jumlah penduduk yang besar hanya akan menambah beban pemerintah saja.
Faktor terakhir yang mempengaruhi PAD adalah tingkat inflasi. Faktor inflasi merupakan faktor yang penting untuk dipertimbangkan, karena semakin tinggi angka inflasi maka semakin tinggi pula beban yang harus ditanggung pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat di daerahnya.
Dalam hal ini setelah diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi PAD suatu daerah, maka diharapkan dimasa yang akan datang pemerintah dapat meningkatkan pendapatan asli daerah tersebut dengan memaksimalkan pendapatan dari sumber-sumber pendapatan daerah dan meminimalkan kemungkinan berkurangnya pendapatan daerah karena faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan asli daerah, seperti inflasi.
Yogyakarta sebagai salah satu propinsi yang ada di Indonesia tidak terlepas dari permasalahan PAD. Terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi PAD, maka Penulis merasa tertarik untuk meneliti PAD Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan menuangkan hasilnya dalam karya ilmiah berjudul : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PAD PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas ada beberapa pokok
permasalahan yang akan dibahas dalam tulisan ini, yaitu :
Keterangan: Bagi yang berminat untuk memiliki versi lengkap judul diatas dalam format Msword hubungi ke nomor: HP. 0819 0405 1059/ 0812 2701 6999/ 0888 9119 100 atau Telp.0274-9553376. Skripsi Rp300rb, Tesis Rp500rb. Layanan ini bersifat sebagai referensi dan bahan pembelajaran. Kami tidak mendukung plagiatisme. Jika belum jelas, jangan ragu telepon kami :) |
- Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi PAD Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta?
- Dari faktor-faktor yang mempengaruhi PAD, seberapa besar faktor-faktor tersebut mempengaruhi PAD?
- Faktor apakah yang paling berpengaruh dalam PAD Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Untuk mendapatkan data dan keterangan yang mendukung penulisan karya ilmiah ini dilakukan penelitian dengan tujuan sebagai berikut :
- Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi PAD Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
- Untuk mengetahui seberapa besar faktor-faktor tersebut mempengaruhi PAD.
- Untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh dalam PAD Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Bagi penulis
Dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah di lapangan.
2. Bagi Universitas Islam Indonesia
Dapat menjadi masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya bagi pengembangan ilmu ekonomi pembangunan.
3. Bagi pembaca
Dapat dijadikan bahan pembanding bagi pembaca yang tertarik
untuk meneliti hal yang sama.
D. Metode Penelitian
1. Metode pengumpulan data
a. Library research yaitu mengumpulkan data-data sekunder yang
dibutuhkan guna penelitian melalui penelitian kepustakaan dengan mempelajari buku literatur, brosur, dokumen, catatan kuliah, surat kabar dan referensi lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
b. Field research, yaitu metode pengumpulan data primer secara langsung pada obyek penelitian yang dilakukan dengan metode kuesioner dan wawancara.
2. Jenis data
Data yang akan diambil berupa arsip PAD Propinsi DIY selama 19 tahun, yaitu PAD tahun 1980 – 1998.
3. Metode analisis data
Analisis data dilakukan dengan regresi linier berganda.
Rumus : Y = a + b1 X1 + b2X2 + b3X3
Di mana : Y = Variabel tergantung (PAD pada tahun yang
bersangkutan).
X1 = Pendapatan Daerah Regional Bruto (PDRB) DIY
X2= Jumlah penduduk DIY
X3 = Tingkat inflasi
a = Koefisien regresi
b1 = Koefisien regresi faktor X1
b2 = Koefisien regresi faktor X2
b3 = Koefisien regresi faktor X3
[1]Lincolin Arsyad, Ekonomi Pembangunan, Bagian Penerbitan STIE YKPN, Yogyakarta,1997, hal. 5
- Baca selengkapnya »
===================================================
Ingin memiliki Skripsi/Tesis versi lengkapnya? Hubungi Kami.
===================================================