RELEVANSI NILAI INFORMASI LABA DAN ARUS KAS TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN HUBUNGAN NONLINIER
Jul 2nd, 2008 by admin2
A. Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi kepada para pemakai informasi laporan keuangan agar dapat membantu menterjemahkan aktivitas ekonomi dari suatu perusahaan, oleh karena itu laporan keuangan menjadi perhatian bagi penggunanya untuk mengambil keputusan. Laba akuntansi dalam laporan keuangan merupakan salah satu parameter kinerja perusahaan yang mendapat perhatian utama dari investor. Investor juga dapat menggunakan informasi arus kas sebagai ukuran kinerja perusahaan. Ketika dihadapkan pada dua ukuran kinerja akuntansi perusahaan yaitu laba akuntansi dan total arus kas, investor harus merasa yakin bahwa ukuran kinerja yang menjadi fokus perhatian mereka adalah yang mampu secara baik menggambarkan kondisi ekonomi serta menyediakan sebuah dasar bagi peramalan aliran kas masa depan suatu saham yang biasa diukur dengan menggunakan return saham.
Lemahnya hubungan antara laba dan return sekuritas membuat beberapa peneliti melakukan inovasi dengan menggunakan model hubungan nonlinier antara variabel akuntansi dengan return saham. Hudgson dan Stevenson-Clarke dan Ali dalam Novi Indriana Soepratikno (2005) menguji nilai tambah kandungan informasi laba dan arus kas dengan menggunakan model terintregasi nonlinier. Salah satu temuannya membuktikan bahwa penggunaan hubungan nonlinier dapat meningkatkan daya penjelas laba dan arus kas.
Beberapa penelitian tentang hubungan antara laba dan arus kas dengan harga atau return saham telah banyak dilakukan oleh para peneliti. Wilson dan Browen et al dalam Triyono (2000) menguji kandungan informasi arus kas dan laba akrual dengan return saham. Hasilnya mereka menemukan adanya kandungan informasi pada data arus kas.
Mayangsari (2004) menganalisa terhadap relevansi nilai (value relevance) laba, arus kas, dan nilai buku ekuitas dengan analisa diseputar periode krisis keuangan 1995-1998. hasil penelitian menemukan bahwa hubungan return saham dan laba tidak bebentuk linier. Adanya beragam penelitian tentang earning tersebut menimbulkan ketertarikan untuk meneliti kembali hubungan earnings dengan return saham.
Novi Indriana Soepratikno dan Jogiyanto Hartono (2005) melihat apakah terdapat pengaruh atribut perusahaan terdapat relevansi laba dan arus kas dan hasil pengujian menunjukan bahwa hubungan laba dab arus kas dengan return saham secara umum bersifat linier. Hal ini menunjukan bahwa perilaku investor di Indonesia tidak berbeda antara yang satu dengan yang lain. Semua investor mempunyai reaksi yang sama terhadap suatu kejadian dan semua investor mempunyai informasi yang sama terhadap suatu perusahaan.
Slamet Sugiri (2004) menguji nilai prediktif komponen – komponen laba : bukti empiris dari Bursa Efek Jakarta. Penelitian ini bermaksud untuk menjawab dua masalah penelitian yang penting untuk dipecahkan. Pertama, penelitian ini menyediakan bukti empiris tentang relevansi informasi laba yang dirinci kedalam komponen arus kas dan akrual dalam memprediksi arus kas periode mendatang. Bukti empiris demikian penting untuk menyediakan dukungan kepada profesi akuntansi di Indonesia bahwa laba berbasis akrual memiliki relevansi dan kandungan prediktif. Kedua, penelitian ini juga berguna untuk mengetahui relative importance dari suatu arus kas dan akrual dalam memprediksi arus kas periode mendatang.
Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu maka judul dari penelitian ini adalah “ Relevansi Nilai Informasi Akuntansi dengan Pendekatan Terintegrasi : Hubungan Nonlinier “.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
- Apakah ada hubungan nonlinier antar earnings dan perubahan earnings dengan return saham ?
- Apakah ada hubungan nolinier antara arus kas dengan return saham yang dimoderasi dengan price earnings ratio (PER) ?
- Apakah ada hubungan nonlinier antara akrual dengan return saham ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah :
Keterangan: Bagi yang berminat untuk memiliki versi lengkap judul diatas dalam format Msword hubungi ke nomor: HP. 0819 0405 1059/ 0812 2701 6999 atau Telp.0274-9553376. Skripsi Rp300rb, Tesis Rp500rb. Layanan ini bersifat sebagai referensi dan bahan pembelajaran. Kami tidak mendukung plagiatisme. Jika belum jelas, jangan ragu telepon kami :) |
- Untuk mengetahui apakah ada hubungan nonlinier antar earnings dan perubahan earnings dengan return saham ?
- Untuk mengetahui apakah ada hubungan nolinier antara arus kas dengan return saham yang dimoderasi dengan price earnings ratio (PER) ?
- Untuk mengetahui apakah ada hubungan nonlinier antara akrual dengan return saham ?
D. Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian ini adalah :
- Memberikan tambahan bukti empiris mengenai pengaruh antara informasi laba dan arus kas dengan return saham.
- Memberikan tambahan bukti empiris mengenai pengaruh akrual dengan return saham.
E. Landasan Teori
1. Konsep Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan dari transaksi-transaksi keuangan selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan.
Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan perusahaan, kinerja dan laporan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi atau menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas pengguna sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
Di dalam Statement Of Financial Accounting Concept (SFAC) No.1 dinyatakan bahwa manfaat pelaporan keuangan adalah sebagai berikut:
a. Berguna bagi investor dan kreditur yang ada dan potensial dan pemakai lainnya dalam membuat keputusan untuk investasi, pemberian kredit dan keputusan lainnya.
b. Dapat membantu investor dan kreditur yang ada dan yang potensial untuk menaksir jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari penerimaan uang yang berasal dari penjualan, pelunasan, atau jatuh temponya surat-surat berharga atau pinjaman.
c. Menunjukkan sumber-sumber ekonomi dari suatu perusahaan, klaim atas sumber-sumber tersebut, dan pengaruh dari transaksi-transaksi, kejadian- kejadian dan keadaan-keadaan yang mempengaruhi sumber-sumber dan klaim atas sumber tersebut.
Maka dapat disimpulkan secara umum laporan keuangan bertujuan memberikan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan, untuk memperkirakan aliran kas perusahaan, serta membantu pihak eksternal dalam memperkirakan jumlah, waktu, dan ketidakpastian aliran kas. Informasi keuangan dalam laporan keuangan dapat berupa informasi mengenai sumber daya ekonomi dan klaim terhadapnya, informasi mengenai kewajiban dan modal saham perusahaan, pendapatan serta komponennya, serta aliran kas.
2. Return Saham
Return merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi (Abdul, 2003: 30). Return dapat berupa return realisasi (realized return) atau return ekspektasi (expected return). Return realisasi merupakan return yang telah terjadi dan dihitung berdasarkan data historis. Return ini penting karena digunakan sebagai salah satu alat pengukur kinerja perusahaan, sedangkan return ekspektasi adalah return yang diharapkan akan diperoleh investor di masa yang akan datang (Jogiyanto, 2000: 107).
Tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return, tanpa melupakan faktor resiko investor yang harus dihadapinya. Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas investasi yang dilakukannya.
Sumber-sumber return investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu yield dan capital gain (loss). Yield merupakan komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi. Jika kita berinvestasi pada sebuah obligasi misalnya, maka besarnya yield ditunjukkan dari bunga obligasi yang dibayarkan. Demikian pula halnya jika kita membeli saham, yield ditunjukkan oleh besarnya deviden yang kita peroleh. Sedangkan, capital gain (loss) sebagai komponen kedua return merupakan kenaikan atau penurunan harga suatu syarat berharga (bisa saham maupun surat utang jangka panjang), yang bisa memberikan keuntungan atau kerugian bagi investor.
- Laba
Laba adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempunyai badan usaha selama satu periode, kecuali yang timbul dari pendapatan (revenue) atau investasi pemilik (Baridwan, 1992: 55).
Pengertian laba secara umum adalah selisih dari pendapatan di atas biaya-biayanya dalam jangka waktu (perioda) tertentu. Laba sering digunakan sebagai suatu dasar untuk pengenaan pajak, kebijakan deviden, pedoman investasi serta pengambilan keputusan dan unsur prediksi (Harnanto, 2003: 444).
Dalam teori ekonomi juga dikenal adanya istilah laba, akan tetapi pengertian laba di dalam teori ekonomi berbeda dengan pengertian laba menurut akuntansi. Dalam teori ekonomi, para ekonom mengartikan laba sebagai suatu kenaikan dalam kekayaan perusahaan, sedangkan dalam akuntansi, laba adalah perbedaan pendapatan yang direalisasi dari transaksi yang terjadi pada waktu dibandingkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan pada periode tertentu (Harahap, 1997).
Laba atau rugi sering dimanfaatkan sebagai ukuran untuk menilai prestasi perusahaan atau sebagai dasar ukuran penilaian yang lain, seperti laba per lembar saham. Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk laba adalah pendapatan dan biaya. Dengan mengelompokkan unsur-unsur pendapatan dan biaya, akan dapat diperoleh hasil pengukuran laba yang berbeda antara lain: laba kotor, laba operasional, laba sebelum pajak, dan laba bersih.
Pengukuran laba bukan saja penting untuk menentukan prestasi perusahaan tetapi penting juga penting sebagai informasi bagi pembagian laba dan penentuan kebijakan investasi. Oleh karena itu, laba menjadi informasi yang dilihat oleh banyak seperti profesi akuntansi, pengusaha, analis keuangan, pemegang saham, ekonom, fiskus, dan sebagainya (Harahap, 2001: 259). Hal ini menyebabkan adanya berbagai definisi untuk laba. …
- Baca selengkapnya »
===================================================
Ingin memiliki Skripsi/Tesis versi lengkapnya? Hubungi Kami.
===================================================