STRATEGI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN UNTUK PENGEMBANGAN KABUPATEN SARMI
Jul 27th, 2008 by admin5
STRATEGI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN UNTUK PENGEMBANGAN KABUPATEN SARMI
A. Latar Belakang Masalah
Sarmi adalah wilayah otonom di Provinsi Papua. Kabupaten ini merupakan salah satu kabupaten baru hasil pemekaran Kabupaten Jayapura. Dasar hukum pembentukan Kabupaten Sarmi adalah UU No. 26 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Sarmi, Kabupaten Keerom, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Waropen, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Mappi, Kabupaten Asmat, Kabupaten Teluk Bintuni, dan Kabupaten Teluk Wondama di Provinsi Papua. Undang-undang ini dikeluarkan pada tanggal 12 November 2002. Sebelumnya, Sarmi merupakan salah satu distrik, setingkat kecamatan, di Kabupaten Jayapura.
Pertimbangan ditingkatkannya status Distrik Sarmi menjadi kabupaten adalah untuk memacu kemajuan Provinsi Papua pada umumnya, serta adanya aspirasi yang berkembang dalam masyarakat yang menginginkan ditingkatkannya status Distrik Sarmi menjadi kabupaten. Peningkatan status ini juga dipandang perlu untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan kepada masyarakat, dan pelaksanaan pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Wilayah Sarmi mencakup delapan distrik yang meliputi wilayah seluas 35.587 kilometer persegi. Luasnya hampir 58 persen dari luas Jayapura sebelum dimekarkan. Dalam wilayah yang sangat luas ini infrastruktur jalan darat masih sangat minim. Hal ini mempersulit pengangkutan barang dari dan ke Kabupaten Sarmi.
Menghadapi kendala tidak tersedianya jalan darat, maka sarana transportasi yang menjadi andalan penduduk untuk menunjang aktivitasnya sehari-hari adalah transportasi udara. Karena itu, tidak mengherankan di kabupaten ini, menurut data Dinas Perhubungan Kabupaten Jayapura, terdapat 31 lapangan udara. Lapangan udara yang ada ini hanya Lapangan Udara Sarmi yang berlandasan aspal, sisanya cukup berlandasan rumput. Lapangan udara yang hanya berlandaskan rumput hanya bisa didarati pesawat jenis twin otter yang merupakan pesawat hampir serupa dengan teknologi helikopter. Sulitnya menembus wilayah Sarmi lewat darat membuat ongkos angkut barang menjadi sangat mahal.
Kebutuhan pokok sehari-hari penduduk Sarmi masih didatangkan dari Jayapura. Namun, karena minimnya infrastruktur jalan darat, komoditas tersebut diangkut dengan kapal laut. Perjalanan dari Jayapura memakan waktu 18 hingga 24 jam. Sarmi memang masih terpencil. Ketersediaan jalan darat menjadi kendala yang serius. Hampir 80 persen jaringan antardistrik tidak tersambung satu sama lain. Hubungan antarjalan yang ada dan tersedia adalah jalan-jalan setapak yang masih tradisional dan tidak dapat dilalui kendaraan bermotor.
Minimnya infrastruktur jalan darat juga membuat biaya penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Sarmi juga menjadi tinggi. Pelaksanaan tugas operasional para pegawai pemerintahan hanya dapat dilakukan dengan cepat jika menggunakan jalur udara. Padahal untuk melaksanakan tugas pemerintahan dibutuhkan koordinasi antar daerah yang satu dengan yang lain. Di lain pihak sarana telekomunikasi belum memadai. Komunikasi antardistrik masih menggunakan single side band (SSB), sedangkan komunikasi menggunakan surat-menyurat bisa memakan waktu berhari-hari. Oleh karena itulah untuk menunjang pelaksanaan tugas pemerintahan, maka mau tidak mau dilakukan menggunakan jalur udara.
Keterangan: Bagi yang berminat untuk memiliki versi lengkap judul diatas dalam format Msword hubungi ke nomor: Hp/Wa. 0812 2701 6999 atau 0817 273 509. Skripsi Rp300rb, Tesis Rp500rb. Layanan ini bersifat sebagai referensi dan bahan pembelajaran. Kami tidak mendukung plagiatisme. Jika belum jelas, jangan ragu telepon kami :) |
Walaupun jalan darat masih sangat minim, namun pembangunan jalan darat di Kabupaten Sarmi tidak dapat dilakukan secara besar-besaran. Hal ini dikarenakan bentang alam yang terdiri dari gunung-gunung yang tinggi dan lembah-lembah yang sangat dalam merupakan kendala yang tidak mudah untuk dilewati. Selain itu kendala terbesar adalah tidak tersedianya sumber dana yang memadai untuk melaksanakan pembangunan jalan darat yang membutuhkan biaya yang sangat besar.
Dalam kenyataannya keberadaan empat perusahaan hak pengusahaan hutan yang diusahakan oleh pemodal dari Indonesia, Malaysia, Korea, dan Singapura sekarang ini sangat membantu dalam pembangunan jalan darat di Kabupaten Sarmi. Kayu gelondongan dari perusahaan ini dikirim ke Surabaya, China, Jepang, Singapura, Malaysia, dan Korea. Untuk itu dibutuhkan sarana jalan darat. Oleh karena itulah perusahaan-perusahaan ini melakukan pembangunan jalan darat yang sebenarnya ditujukan untuk membantu kelancaran usahanya. Akan tetapi dengan adanya pembangunan jalan ini, penduduk sekitar yang dilewati jalan itu juga dapat memanfaatkannya untuk memperlancar mobilitas mereka.
Kabupaten yang dilewati 14 sungai ini, dengan Sungai Mamberamo yang merupakan terbesar kedua di Indonesia setelah Sungai Musi, mengharapkan datangnya investor yang mampu membuka lapangan kerja guna perbaikan ekonomi penduduk. Lahan pertanian, perkebunan, pertambangan, dan kelautan belum diolah, bahkan boleh dibilang belum tersentuh pengelolaan modern.
Modal pengharapan mereka bukannya tanpa dasar. Setidaknya di dalam perut bumi Sarmi terdapat bijih besi yang bisa menghasilkan 60.000 ton pasir besi setiap bulan. Pemodal gabungan dari Indonesia, Singapura, Thailand, dan Myanmar kini serius menambang kekayaan alam yang membentang sepanjang 95 kilometer dari Mamberamo hingga Bonggo ini. Menurut perkiraan perusahaan-perusahaan itu, pertambangan bijih besi ini akan mampu menyerap sekitar 15.000 tenaga kerja.
Selain kekayaan alam bijih besi, menurut survei dari Kanada, di Distrik Pantai Barat, Pantai Timur, dan Mamberamo Hilir terdapat kandungan minyak bumi. Seperti diketahui minyak bumi merupakan salah satu bahan tambang yang sangat besar sumbangannya bagi pembangunan beberapa provinsi di Indonesia yang kaya akan minyak bumi. Sebagai contoh provinsi Kalimantan Timur yang sangat kaya akan minyak bumi. Provinsi ini mempunyai tingkat kemajuan pembangunan yang lebih pesat bila dibandingkan dengan provinsi lainnya di wilayah Indonesia Bagian Timur. Pendapat per kapita penduduknya juga sangat besar. Oleh karena itu adanya potensi minyak bumi di Distrik Pantai Barat Kabupaten Sarmi merupakan salah satu kekayaan alam yang nantinya dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduknya yang saat ini masih banyak yang berada di bawah garis kemiskinan.
Laut yang bersinggungan dengan enam dari delapan distrik di Sarmi juga menyimpan kekayaan tersendiri. Sayangnya, ikan-ikan di sana masih sering dicuri oleh nelayan-nelayan asing yang mempunyai peralatan modern, sedangkan nelayan-nelayan lokal masih mengandalkan peralatan tradisional.
Pengembangan Kabupaten Sarmi masih sangat diperlukan. Segala potensi yang dimiliki Sarmi tidak akan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya jika tidak ada infrastruktur jalan darat yang memadai. Mahalnya biaya transportasi membuat biaya hidup di segala bidang menjadi tinggi, padahal kesejahteraan masyarakat Sarmi masih tergolong rendah. Demikian juga sektor perdagangan, pertanian, pendidikan, dan lain-lain, tidak akan dapat berkembang dengan baik jika Sarmi tidak memiliki infrastruktur jalan darat.
Dalam hal ini Kabupaten Sarmi memang memiliki 14 buah sungai yang sekarang ini sudah dijadikan salah satu media transportasi air, akan tetapi letak-letak pusat penambangan, perdagangan, pendidikan, dan kegiatan-kegiatan lainnya, banyak yang tidak dpat dicapai lewat jalan air. Selain itu banyak di antara sungai-sungai itu tidak dapat dilabuhi kapal besar, karena sungainya hanya dangkal. Oleh karena itu, alternatif jalan darat tetap merupakan pilihan yang paling tepat untuk membuka keterisoliran Kabupaten Sarmi dan sekaligus mengembangkan potensi yang dimiliki darah tersebut.
Selama ini jalan darat yang ada di Kabupaten Sarmi masih belum memadai, baik ditinjau dari segi kualitas jalan maupun panjang jalan. Hal ini menghambat pemanfaatan sumber daya alam yang melimpah di Kabupaten Sarmi. Karena adanya hambatan tidak adanya infrastruktur jalan membuat penduduk Kabupaten Sarmi banyak yang berada di bawah garis kemiskinan, padahal Kabupaten Sarmi memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar. Hal ini menjadikan pembangunan jalan darat di Kabupaten Sarmi menjadi semakin penting.
- Baca selengkapnya »
===================================================
Ingin memiliki Skripsi/Tesis versi lengkapnya? Hubungi Kami.
===================================================