Tanya-jawab : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT DAN PERILAKU MEMBELI KONSUMEN (STUDI KASUS PADA PT ULTRAJAYA)
Mar 11th, 2010 by admin
TANYA-JAWAB
Apa yang dimaksud dengan tesis?
Karya ilmiah yang merupakan syarat untuk meraih gelar Magister (S2).
Apa judul tesis Anda?
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT DAN PERILAKU MEMBELI KONSUMEN (STUDI KASUS PADA PT ULTRAJAYA)
Apa yang melatarbelakangi Anda meneliti judul ini?
Perilaku konsumen merupakan suatu tindakan nyata konsumen yang dipengaruhi oleh faktor-faktor kejiwaan dan faktor luar lainnya yang mengarahkan mereka untuk memilih dan mempergunakan barang/jasa yang diinginkannya. Dalam penelitian ini saya tertarik untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat dan perilaku membeli konsumen pada PT Ultrajaya.
Bagaimana spesifikasi masalah yang akan Anda teliti?
Bagaimana pengaruh sikap, norma subyektif dan perilaku lampau terhadap minat konsumen untuk membeli kembali produk PT Ultrajaya dan pengaruh minat untuk membeli kembali terhadap perilaku membeli konsumen?
Apa tujuan Anda melakukan penelitian ini?
1. Untuk mengetahui pengaruh sikap, norma subyektif dan perilaku lampau terhadap minat konsumen untuk membeli kembali produk PT Ultrajaya.
2. Untuk mengetahui pengaruh minat untuk membeli kembali terhadap perilaku membeli konsumen.
Apa manfaat penelitian ini?
1. Bagi PT Ultrajaya
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang seberapa kuat sikap, norma subyektif dan perilaku lampau mempengaruhi minat konsumen untuk membeli kembali produk PT Ultrajaya dan seberapa kuat pengaruh minat konsumen untuk membeli kembali terhadap keputusan membeli konsumen. Informasi tersebut dapat dipergunakan untuk menentukan strategi yang harus ditempuh perusahaan untuk meningkatkan penjualannya.
2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini dapat menambah referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya mengenai perilaku konsumen.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat digunakan untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah di lapangan dan untuk mempertajam pengetahuan mengenai perilaku konsumen.
4. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dalam penelitian mengenai aspek-aspek sejenis.
Apa yang dimaksud dengan pemasaran?
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Bagaimana definisi manajemen pemasaran?
Manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan.
Apa tujuan konsep pemasaran?
Konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen, atau berorientasi pada konsumen (consumer oriented).
Bagaimana definisi konsep pemasaran?
Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Apa saja unsur konsep pemasaran?
Dalam konsep pemasaran terdapat tiga unsur pokok konsep pemasaran adalah:
1. Orientasi pada konsumen
Perusahaan yang benar-benar ingin memperhatikan konsumen harus:
a. Menentukan kebutuhan pokok (basic needs) dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi. Seseorang misalnya membeli korek api “Ronson”, karena produk tersebut dapat memenuhi kebutuhannya akan api dan secara teknis memuaskan. Sebaliknya korek “Ronson” dapat dibeli oleh orang lain karena di samping teknis memuaskan, ia lebih mengharapkan mendapat kepuasan di-“wah”-
b. Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran penjualan. Karena perusahaan tak mungkin dapat memenuhi segala kebutuhan pokok konsumen, maka perusahaan harus memilih kelompok pembeli tertentu, bahkan kebutuhan tertentu dari kelompok pembeli tersebut. Perusahaan mobil “Suzuki” misalnya, memutuskan untuk mengembangkan produk-produk guna memenuhi kebutuhan orang-orang yang menginginkan kendaraan mobil ukuran kecil, ekonomis dan dapat dipercaya. Dalam praktek, perusahaan biasanya melayani beberapa kelompok pembeli, tetapi tidak semua kelompok mendapat perhatian yang sama.
c. Menentukan produk dan program pemasarannya. Untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda-beda dari kelompok pembeli yang dipilih sebagai sasaran, perusahaan dapat menghasilkan barang-barang dengan tipe model yang berbeda-beda dan dipasarkan dengan program pemasaran yang berlainan.
d. Mengadakan penelitian pada konsumen, untuk mengukur, menilai, dan menafsirkan keinginan, sikap, serta perilaku mereka.
e. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah, atau model yang menarik.
Keterangan: Bagi yang berminat untuk memiliki versi lengkap judul diatas dalam format Msword hubungi ke nomor: HP. 0819 0405 1059/ 0812 2701 6999 atau Telp.0274-9553376. Skripsi Rp300rb, Tesis Rp500rb. Layanan ini bersifat sebagai referensi dan bahan pembelajaran. Kami tidak mendukung plagiatisme. Jika belum jelas, jangan ragu telepon kami :) |
2. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral (integrated marketing)
Pengintegrasian kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu usaha yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat direalisir. Selain itu harus terdapat juga penyesuaian dan koordinasi antara produk, harga, saluran distribusi, dan promosi untuk menciptakan hubungan pertukaran yang kuat dengan konsumen. Artinya, harga jual harus sesuai dengan kualitas produk, promosi harus disesuaikan dengan saluran distribusi, harga dan kualitas produk, dan sebagainya. Usaha-usaha ini perlu juga dikoordinasikan dengan waktu dan tempat.
3. Kepuasan konsumen (consumer satisfaction)
Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja/hasil yang dia rasakan dibandingkan dengan harapan sebelum membeli/mengkonsumsi suatu barang atau jasa (Kotler, 1995 : 46). Faktor yang akan menentukan apakah perusahaan dalam jangka panjang akan mendapatkan laba, ialah banyak sedikitnya kepuasan konsumen yang dapat dipenuhi. Ini tidaklah berarti bahwa perusahaan harus berusaha memaksimalkan kepuasan konsumen, tetapi perusahaan harus mendapatkan laba dengan cara memberikan kepuasan kepada konsumen.
Apa yang dimaksud dengan perilaku konsumen?
Perilaku konsumen (consumer behavior) adalah interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar di mana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka.
Atau menurut Basu Swastha dan T. Hani Handoko didefinisikan sebagai:
Kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.
Atau menurut Laundon dan Della Bitta didefinisikan sebagai:
Proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, dan menggunakan barang-barang dan jasa.
Atau menurut Engel, dkk (1994: 34) didefinisikan sebagai:
Tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut.
Apa saja yang dipertimbangkan dalam analisis perilaku konsumen?
Analisis perilaku konsumen mempelajari apa (what) yang dibeli atau dikonsumsi, di mana (where), bagaimana kebiasaannya (how often), dan dalam kondisi macam apa (under what condition) barang-barang dan jasa-jasa dibeli.
Perilaku konsumen sering dikacaukan dengan istilah apa?
Pengertian perilaku konsumen ini sering dikacaukan dengan pengertian perilaku pembeli (buyer behavior). Padahal perilaku pembeli itu sendiri mengandung dua pengertian, yang pertama adalah apabila diterapkan pada perilaku konsumen lebih menunjukkan kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam pertukaran uang (atau kekayaan lain) dengan barang-barang dan jasa-jasa serta dalam proses pengambilan keputusan yang menentukan kegiatan pertukaran itu.
Pengertian kedua, mempunyai arti yang lebih khusus, yaitu perilaku langganan (customer behavior), yang sering digunakan sebagai sebutan yang lebih inklusif dibanding perilaku konsumen. Penerapan yang lebih inklusif ini tampak pada pembelian oleh lembaga-lembaga, organisasi-organisasi industri, dan bermacam-macam tingkat penjualan kembali oleh pedagang besar ataupun pedagang eceran.
Perilaku pembelian oleh organisasi industri dan lembaga-lembaga lainnya dalam beberapa aspek berbeda dengan perilaku pembelian individu, tetapi tidak semuanya. Karena pembelian yang dilakukan juga ditentukan oleh individu-individu yang memainkan peranannya dalam pekerjaannya di organisasi atau lembaga tersebut.
Bagaimana perbedaan kebutuhan dan keinginan?
Kebutuhan bersifat naluriah, sedangkan keinginan merupakan kebutuhan buatan yang dibentuk oleh lingkungan konsumen.
Bagaimana implikasi perbedaan kebutuhan dan keinginan tersebut dalam penyediaan barang dan jasa?
Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, produsen harus mengetahui basic needs dari konsumen, dan jika digunakan untuk memenuhi keinginan konsumen harus mengetahui basic wants dari konsumen.
Faktor apa saja yang menjadi pertimbangan pembelian yang dilakukan seseorang?
Jenis produk, faktor ekonomi, faktor psikologis, faktor sosiologis, faktor antropologis, dan faktor kebudayaan.
Faktor psikologis antara lain:
Motif, sikap, kepribadian, dan sebagainya.
Faktor budaya:
Orang cenderung mempunyai minat berperilaku yang sesuai dengan budaya mereka.
Sebagai contoh, dalam masyarakat yang mempunyai budaya sering minum-minuman keras, maka muncul perilaku pembelian terhadap minuman yang beralkohol, dan lain-lain.
Berdasarkan kesadaran akan motif-motif pembelian konsumen serta kesediaannya untuk memberitahukannya, maka motif pembelian dapat dikelompokkan menjadi berapa macam?
1. Kelompok pembeli yang mengetahui dan bersedia memberitahukan motif pembelian mereka terhadap produk tertentu.
2. Kelompok pembeli yang mengetahui alasan mereka untuk membeli produk tertentu, tetapi tidak bersedia memberitahukannya. Misalnya seorang wanita yang membeli kosmetik tidak bersedia memberitahukan motif pembeliannya. Jika ditanya, ia akan mengemukakan alasan yang lain karena malu diketahui oleh orang lain. Padahal alasan sebenarnya dari wanita itu membeli kosmetik adalah untuk mempercantik diri.
3. Kelompok pembeli yang tidak mengetahui motif pembelian sesungguhnya terhadap produk tertentu. Biasanya, motif pembelian mereka memang sangat sulit diketahui.
Apa saja yang menjadi motif pembelian seorang konsumen?
Motif biologis, sosiologis, ekonomis, agama, dan sebagainya.
………………………….
……………………………
- Baca selengkapnya »
===================================================
Ingin memiliki Skripsi/Tesis versi lengkapnya? Hubungi Kami.
===================================================